Latest Updates

Pemetaan DNA Kuman Atasi Wabah Keracunan Makanan

Pemetaan DNA kuman untuk mendiagnosa suatu penyakit atau untuk memprediksi resiko kanker misalnya, mungkin telah kerap kita dengar.

Namun pemetaan DNA kuman untuk mengatasi wabah keracunan makanan, mungkin baru kita dengar kali ini dan masih tergolong langka.    
  
Baru-baru ini para penyelidik dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), atau Badan Penanggulan Wabah di Amerika Serikat, kini tengah mencoba untuk memecahkan wabah keracunan makanan yang kerap menyerang warga di AS, dengan mencoba men-decoding bakteri dan virus yang berpotensi mematikan dalam makanan.




Mengutip sumber LifestyleInquirer, sebagai target awal pemetaan DNA tersebut adalah bakteri Listeria, bakteri yang sangat berbahaya bagi ibu hamil dan dikategorikan sebagai penyebab kematian ketiga akibat wabah keracunan makanan. Teknologi ini telah membantu memecahkan wabah listeria yang mengakibatkan tewasnya satu orang di California dan 7 korban lainnya di Maryland.



Sementara itu, Dr Tom Frieden , direktur CDC, mengatakan, "Salah satu cara untuk memikirkan hal tersebut adalah , apakah itu mengidentifikasi tersangka dengan lineup atau dengan sidik jari ?" katanya.

Sekuensing pada seluruh genom atau pemetaan DNA seluruh organisme, saat ini telah menjadi pokok penelitian medis. Namun dalam masalah kesehatan publik, itu telah digunakan dengan lebih selektif untuk menyelidiki wabah keracunan makananan yang sangat menjengkelkan atau patogen yang muncul, seperti halnya dari jenis strain flu burung yang sangat mengkhawatirkan.

Sementara untuk mendeteksi hari demi hari saat wabah penyakit berjangkit, secara resmi mereka tidak lagi mengandalkan hasil tes yang telah berusian puluhan tahun yang menggunakan potongan dna yang tidak tepat.

Kini dengan sekuensing genom dan pemetaan DNA, hal itu bisa menjadi lebih cepat dan murah, saat ini CDC telah mendapat bantuan dana US$ 30 juta dari Konggres untuk digunakan dalam sebuah program yang disebut deteksi molekuler canggih. Dengan harapan agar dapat memecahkan persoalan wabah penyakit akibat keracunan makanan secara cepat, dan juga mencegah menjalarnya infeksi, selain itu juga untuk memahami lebih baik, bagaimana wabah tersebut dapat menyebar dengan cepat.

Sebagai langkah pertama, para pejabat federal AS dengan cepat telah mendecoding DNA dari semua infeksi bakteri Listeria yang telah didiagnosis pada tahun ini, bersama dengan sampel yang ditemukan dalam makanan atau pabrik yang telah tercemar. Ini adalah untuk yang pertama kalinya teknologi tersebut digunakan untuk mengindentifikasi penyakit rutin, mencari orang-orang dengan pencocokan strain yang mungkin saja terserang oleh penyakit dan berasal dari sumber yang sama.

Jika proyek percontohan pemetaan DNA kuman ini berhasil, CDC mengatakan akan segera menatanya untuk akhirnya merombak bagaimana laboratorium kesehatan masyarakat di seluruh negeri bisa berjaga-jaga untuk  keamanan pangan, dan menggunakan teknologi yang lebih digunakan secara rutin terhadap wabah lainnya.

Seorang ahli mikrobiologi dari George Washington University, Lance Price, mengatakan, “Genome sekuensing ini adalah benar-benar sidik jari utama DNA,” yang ia gunakan untuk mempelajari penyebaran bakteri yang resisten terhadap antibiotik – Meski menurutnya, langkah CDC ini sebenarnya sudah sangat terlambat.

Khususnya pada wabah keracunan makanan, teknologi akan meningkatkan kemampuan para peneliti untuk mengungkapnya dengan tepat. Semakin cepat itu terjadi, maka akan semakin sedikit penderita yang sakit. Ini akan mengubah segalanya sejauh atribusi dan harus akurat.

Kerapkali pada pengujian tes standar, sering meleset atau memberikan petunjuk yang salah. Sebagai contoh, pada tahun 2012 lalu, para pejabat AS pada awalnya mengira wabah salmonella yang terjadi di Belanda, terkait dengan ikan salmon asap, itu terkait dengan kasus yang sama di AS. Namun kemudian dengan sekuensing menunjukan hasil bug yang berbeda.

Metode Sequencing juga menjanjikan dapat mengungkapkan resistensi obat dan bagaimana mematikan kuman lebih cepat dibandingkan dengan tes yang dilakukan hari ini, dan melacak bagaimana wabah tersebut bisa menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui perubahan genetik kecil yang bertindak seperti jejak kaki.

Sementara itu, Duncan MacCannell, penasihat senior CDC untuk bioinformatika menjelaskan, kunci untuk membuatnya bekerja adalah kekuatan komputasi dari database federal yang besar yang digunakan untuk menyimpan peta gen. Ini adalah satu hal ntuk menganalisis DNA bakteri yang diambil dari sampel beberapa lusin orang yang sakit selama berjangkitnya wabah, untuk dibandingkan dengan ribuan sampel lainnya.

Proyek Listeria ini dimulai, dimana para pejabat terkait sedang menyelidiki beberapa kasus wabah keracunan makanan yang berkembang menjadi endemi penyakit pada ibu dan bayi di Maryland, AS. 

Hasil dari sekuensing menunjukan bahwa kasus-kasus tersebut ternyata terkait dengan kematian yang terjadi di California, dan ini membantu para peneliti untuk menemukan pemecahannya.


Author: Google Plus   

 

0 Response to "Pemetaan DNA Kuman Atasi Wabah Keracunan Makanan"

Post a Comment